Kamis, 09 Juli 2015

Aplikasi Konsep Teorema Sisa Dalam Belajar Matematika

A
nda pasti berpikir bahwa teorema sisa tersebut adalah materi yang ada dalam matematika ya? Pikiran tersebut kurang tepat. Maksud dari teorema sisa di atas itu merupakan sebuah akronim lo! Pasti Anda penasaran ya?   Berikut penjelasannya supaya tidak penasaran. 
Teorema sisa tersebut merupakan  sebuah akronim yang berupa konsep dalam belajar  matematika. Supaya lebih memahami, terlebih dahulu mengetahui pengertian matematika.
Matematika bukan hanya sekedar segala sesuatu yang berhubungan dengan angka dan bilangan. Untuk mendeskripsikan definisi kata matematika para matematikawan belum pernah mencapai satu titik puncak kesepakatan yang sempurna.
Banyaknya definisi dan beragamnya deskripsi yang berbeda dikemukakan oleh para ahli, mungkin disebabkan oleh ilmu matematika itu sendiri, matematika termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas sehingga masing-masing ahli bebas mengemukakan pendapatnya tentang matematika berdasarkan sudut pandang, kemampuan, pemahaman, dan pengalamannya masing-masing. Matematika berasal dari bahasa Yunani yaitu  μαθηματικά atau sama denga mathēmatiká adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Matematika adalah ilmu tentang berfikir dan bernalar tentang bagaimana cara memperoleh kesimpulan-kesimpulan yang tepat dari berbagai keadaan.
Jikalau pelajar mendengar kata matematika, umumnya akan terungkap kesukaran dalam pikiran yang mengganggu proses berpikir dengan baik dan mudah dalam menghadapi matematika. Namun sebagian  pelajar mampu mengendalikan pikirannya agar terhindar dari kesulitan.
Dalam kegiatan belajar mengajar di tingkat pendidikan sebagian pelajar mempunyai persepsi yang negatif dalam pelajaran matematika. Persepsi tersebut biasanya beranggapan bahwa matematika itu sukar untuk dipahami. Sehingga timbul kecemasan dalam belajar matematika.
Kecemasan adalah sesuatu kondisi kurang menyenangkan, tidak tenteram yang di alami oleh individu dan dapat mempengaruhi keadaan fisiknya. Maka wajar bila bagi pelajar yang sedang belajar ada kecemasan terhadap matematika. Kecemasan matematika adalah perasaan cemas atau  takut yang menimbulkan ketidak-tenteraman hati dalam hubungan dengan kegiatan-kegiatan matematika, misalnya kegiatan belajar-mengajar matematika, atau rasa cemas dalam mengikuti tes matematika.
Kecemasan matematika bisa menjadi fenomena umum dan menjadi hambatan dalam usaha belajar matematika. Kecemasan matematika bisa diikuti sikap menghindari matematika, yang menimbulkan math-phobia, yakni suatu penyakit mental dimana penderitanya takut pada matematika sebelum dia mencoba melakukan matematika. Dapat juga dikatakan bahwa kecemasan matematika adalah "perasaan tegang dan takut yang mengganggu kinerja matematika seorang pelajar"
Kecemasan matematika berkaitan dengan perasaan dan sikap negatif tentang matematika. Kecemasan ini dapat melanda manusia segala umur, mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi. Dapat diduga bahwa dalam pembelajaran matematika, adanya kecemasan matematika dapat mengurangi kepercayaan diri dan motivasi pelajar. Sehingga pelajar cenderung menghindari matematika. Pikiran-pikiran negatif pelajar menghantui diri mereka. Mereka cemas terhadap timbulnya konsekuensi buruk dalam melakukan atau menyelesaikan masalah matematika,  termasuk ujian/tes matematika.
Konsep belajar dalam kehidupan dunia Pendidikan sangatlah banyak, namun terdapat suatu konsep yaitu Konsep Teorema Sisa. Konsep Teorema Sisa tersebut terinspirasi setelah bersilaturahmi dengan pelajar Sekolah Dasar yang berada di daerah tempat tinggal saya. Tepatnya di SDN2 Sumberjaya.
Pada waktu itu pelajar-pelajar tersebut sebagian besar mempunyai persepsi bahwa matematika itu sukar untuk dipelajari seperti musuh dan tak bisa menjadi sahabat bagi mereka. Namun sebagian kecil mengatakan bahwa matematika tidak begitu sukar bagi pelajar yang menekuninya dan selalu mendapatkan peringkat terbaik di kelasnya.  
Untuk meminimalisasi persepsi negatif tersebut terdapat suatu konsep yang dapat mengubah persepsi tersebut menjadi positif salah satunya adalah dengan Konsep Teorema Sisa. Teorema Sisa tersebut bukan tentang materi yang terdapat dalam Matematika melainkan merupakan salah satu konsep dalam proses kegiatan belajar mengajar matematika yang dapat diaplikasikan dalam belajar.
TE
Tekadkan hati untuk belajar Matematika
O
Optimis bisa menyelesaikan permasalahan dalam Matematika
RE
Repeated materi Matematika setelah pulang dari tingkatan pendidikan
MA
Matematika menjadi sahabat
SI
Sisakan waktu luang untuk mengerjakan latihan soal sudah dipelajari sebelumya
SA
Saat pengajar menerangkan harus diperhatikan dan dipahami

Berikut adalah penjelasan dari konsep Teorema Sisa tersebut:
1.      Tekadkan hati untuk belajar Matematika.
Tekad adalah sebuah keinginan hati, kemauan yang keras, keinginan yang kuat untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Alasan harus mempunyai tekad yaitu karena apabila kita tidak mempunyai tekad maka kepribadian seseorang tidak akan terarah dalam suatu tujuan. Oleh karena itu mempunyai tekad adalah salah satu modal utama dalam segala hal apapun.
Aplikasi yang dapat dilakukan dari mempunyai tekad tersebut adalah tidak mudah putus asa apabila belum bisa menguasai matematika dan harus selalu berusaha keras dengan bertanya di bagian apa tidak mengerti baik itu bertanya kepada pengajar maupun teman yang sudah mampu menguasi bagian tersebut dan memulai untuk belajar matematika dengan tekun tanpa memiliki rasa amarah yang kuat, namun harus coba selalu Keep Smile!, karena dengan tekad yang kuat pasti mampu meraih keinginan yang kita impikan.
2.      Optimis bisa menyelesaikan permasalahan dalam Matematika.
Optimis adalah keyakinan akan sebuah harapan yang lebih baik dan ia melakukan  usaha untuk mewujudkan harapan yang lebih baik itu. Pada dasarnya, optimis adalah keyakinan diri akan sesuatu harapan bahwa dirinya mampu terhadap sesuatu harapan itu.
Aplikasi yang dapat dilakukan dari mempunyai sikap optimis tersebut adalah jangan menyesali kemampuan kita yang tidak bisa menguasai matematika, merubah pola pikir menjadi lebih baik dari sebelumnya, meningkatkan kemampuan yang dimiliki sendiri secara bertahap, belajar terus agar dapat menjadi orang yang sukses.
3.       Repeated materi Matematika setelah pulang dari tingkatan pendidikan.
Repeated artinya mengulang. Maksud dari kalimat tersebut adalah mengulang kembali materi yang sudah dipelajari sebelumnya di kelas.
Aplikasi yang dapat dilakukan dari bagian tersebut adalah setiap setelalh pulang belajar, harus bia menyempatkan waktu untuk mengulang lagi pelajaran yang sudah dibahas bersama pengajar dan teman sekelas agar mudah untuk diingat bagaimana proses dalam penyelesaian dalam pelajaran matematika tersebut.
4.      Matematika menjadi sahabat.
Kita dapat menemukan banyak karakter untuk dijadikan sahaabat. Tetapi dalam menemukan sahabat tidak semudah yang kita bayangkan , tidak cukup dengan perkenalan yang singkat dan memerlukan waktu yang lama. Begitu juga Matematika, dalam proses menjadikannya sebagai sahabat perlu waktu yang relatif lama karena harus memperdalam seluk beluknya mengenai matematika tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu matematika pun akan terasa kehadirannya dalam ruang lingkup pendidikan. Namun dalam manjadikan matematika sebagai sahabat butuh pengorbanan dan ikhtiar yang kuat agar dapat bersahabat selamanya.
5.      Sisakan waktu luang untuk mengerjakan latihan soal sudah dipelajari sebelumya.
Agar mudah dalam menyelesaikan soal matematika perlu dibentuk penyesuaian diri dengan membiasakan menyisakan waktu luang untuk mempelajari dan memecahkan pemecahan masalah dalam matematika. Di kala waktu senggang gunakan waktu tersebut untuk kegiatan yang dapat memngubah pribadi dan kemampuan intelektual menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sehingga beberapa rumus-rumus yang berlaku di matematika dapat diaplikasikan sesuai dengan pertanyaan yang ditanyakan. Usahakan rumus-rumus tersebut dapat dipahami dengan baik dan seksama.
6.      Saat pengajar menerangkan harus diperhatikan dan dipahami.
Biasanya saat pengajar sedang menerangkan materi di depan kelas, sebagian pelajar ada yang tidak memperhatikan sehingga mengabaikan materi tersebut. Namun alangkah lebih baik kita harus mampu memahami materi yang disampaikan oleh pengajar dengan mempunyai strategi yang cemerlang dalam menyimpan teori tersebut dalam memori yang lama agar tidak mudah luntur ‘lupa’.

Agar bagian nomor 1 dan 2 dari konsep teorema sisa tersebut dapat diterapkan maka pengajar hendaknya mampu membimbing pelajarnya dengan baik dan optimal. Pengajar harus memberikan motivasi yang kuat dan tinggi kepada pelajar supaya mampu menerapkan konsep tersebut. Motivasi tersebut harus disampaikan dengan baik, terdapat beberapa langkah pengajar untuk meningkatkan motivasi kepada pelajar yaitu:
a.    Beri kepercayaan kepada siswa untuk mengendalikan, memilih dan mengkontrol apa yang terjadi di dalam kelas supaya mereka termotivasi sekaligus bertanggung jawab.
b.  Jelaskan tujuan pembelajaran supaya pelajar tidak pusing dan dapat mencapai tujuan hasil belajarnya.
c.     Ciptakan kondisi yang nyaman di lingkungan sekolah
d.     Ubah Gaya dalam mengajar dengan mengajak pelajar belajar di lingkungan luar sekolah agar       pelajar tidak merasa tegang dan cemas dalam belajar.  
e. Ciptakan Persaingan yang positif untuk memberikan semangat kepada pelajar dalam menyampaikan pengetahuan yang mereka miliki.
f.       Pelajar diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan teman sekelasnya.                                   

Agar bagian nomor 3, 4 dan 5 dari konsep teorema sisa tersebut dapat diterapkan maka pengajar hendaknya mampu menerapkan beberapa alternatif yang dapat mengatasinya yaitu:
a.   Menganalisis hasil diagnosis, yakni menelaah bagian-bagian masalah dan hubungan antar bagian tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai kesulitan belajar yang dihadapi pelajar.
b.    Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang memerlukan adanya perbaikan.
c.     Menyusun program perbaikan.
Dalam menyusun program pengajaran perbaikan diperlukan adanya ketetapan sebagai berikut :
1.      Tujuan pengajaran remedial.
Contoh dari tujuan pengajaran remedial yaitu siswa dapat memahami rumus logaritma.
2.      Materi pengajaran remedial.
Contoh materi pengajaran remedial yaitu dengan cara lebih khusus dalam materi logaritma.
3.      Metode pengajaran remedial
Contoh metode pengajaran remedial yaitu dengan cara pelajar mengisi dan mempelajari hal-hal yang dialami oleh pelajar tersebut dalam menghadapi kesulitan belajar.
4.      Alokasi waktu.
Contoh alokasi waktu remedial misalnya waktu untuk remedial dilaksanakan pada waktu yang senggang dan tepat waktu sesuai dengan situasi dan kondisi kelas.
5.      Teknik evaluasi pengajaran remedial
Contoh teknik evaluasi pengajaran remedial yaitu dengan menggunakan tes isian yang terdiri atas beberapa bentuk difat dari logaritma.
Agar bagian nomor 6 dari konsep teorema sisa tersebut dapat diterapkan maka pengajar hendaknya mampu menerapkan hal berikut yaitu:
a.       Pengajar dapat menyelipkan cerita singkat yang berhubungan dengan pembelajaran, supaya pelajar tertarik dalam pelajaran yang disampaikan. Cerita yang diberikan tentu bukan asal cerita, melainkan cerita yang ada kaitannya dengan pembelajaran anda.
b.      Berikanlah pertanyaan yang bersifat open ended (terbuka). Pertanyaan semacam ini akan dapat melibatkan semua siswa untuk menjawabnya, karena siswa akan menggunakan pemikiran dan berpendapat tentang hal ikhwal yang dipertanyakan melalui pertanyaan open ended tersebut.
c.       Pengajar dapat memberikan tugas tersebut  supaya pelajar tidak kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya serta pengajar harus memberikan pengarahan kepada pelajar sesuai dengan pelajarannya.
d.      Lakukan kontak pandang saat siswa-siswa mulai mengendur perhatian terhadap pembelajaran. Gunakan kontak pandang kepada setiap siswa anda. Terutama saat anda berbicara kepada mereka secara terarah (individual, siswa tertentu) ataupun saat anda berbicara kepada seluruh kelas. Lalu berkelilinglah ke seluruh bagian kelas dan sesekali berbicaralah dari arah pojok bagian belakang kelas.
e.       Gunakan teknik pemusatan saat suasana kelas sedang ribut atau saat mereka asyik mengerjakan tugas tertentu,  maka anda dapat menggunakan teknik pemusatan. Anda dapat bertepuk tangan 3 kali keras-keras, mengetukkan benda keras ke papan tulis hingga suaranya cukup keras untuk mengejutkan mereka, atau cara-cara lain yang serupa sehingga mereka menghentikan kegiatan mereka (keributan atau mengerjakan tugas).
f.       Tuliskan kata-kata kunci pembelajaran anda di papan tulis untuk memudahkan mereka mengenali dan memperhatikan apa saja informasi terkait kata-kata kunci itu, maka anda dapat menuliskannya di papan tulis dalam ukuran yang cukup besar bila dibandingkan tulisan anda lainnya.
g.      Variasikan intonasi, volume, mimik, dan gesture anda saat berbicara atau bercerita, gunakanlah keterampilan berkomunikasi anda sebagai guru. Gunakan intonasi, volume suara, mimik, dan gesture yang sesuai sehingga 
h.      Tunjukkan kesabaran dan ketulusan Anda. Bila dalam pembelajaran anda mereka terkesan bosan, tidak memperhatikan, maka anda harus bersabar. Tunjukkan bahwa anda tulus ingin agar mereka mengikuti pembelajaran dengan baik untuk kepentingan mereka sendiri. Bukan untuk orang lain. Kesabaran anda yang tulus akan membukakan mata hati mereka, bahwa mereka harus fokus pada pembelajaran yang anda sajikan, bahkan sejelek dan semembosankan apapun penyajian pembelajaran anda.

Dari penjelasan di atas dapat dipetik suatu kesimpulan yang dapat mewakili yaitu Aplikasi Teorema Sisa dapat diterapkan dalam belajar matematika sesuai dengan rancangan strategi belajar kita dalam merancangnya sebaik mungkin dan seoptimal mungkin melalui tahapan proses yang berliku karena ‘Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan’.
Semoga Konsep Teorema Sisa tersebut dapat diaplikasikan dalam belajar Matematika dan dapat bermanfaat bagi semua. Amin :)



DAFTAR PUSTAKA
Adi Setiawan, A.(2013)Definisi Matematika.[Online].Tersedia:  http://adimathedu.blogspot.com/2013/01/definisi-matematika.html [05 Juni 2015]                                                 
Faiq Muhammad.(2014)Tips Menjaga Agar Siswa Tetap  Fokus. [Online]. Tersedia:   http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2014/03/15tipsmenjaga-agar-siswa-tetapfokus.html[05 Juni 2015]                                        
Fedi, T. (2013)KecemasanMatematika. [Online].Tersedia: http://tyanfedi.blogspot.com/2013/11/kecemasan-matematika-math-anxiety.html[14 Mei 2015]                                        
Ruslan, F. (2012)Cara Meningkatkan Motivasi anak. [Online]. Tersedia: http://gagasankehidupan.blogspot.com/2012/12/21carameningkatkan-motivasi-anak.html [05 Juni 2015]                                               
TN. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar. [Online].Tersedia: http://tentukanpilihanmu.weebly.com/caramengatasikesulitanbelajar.html[05 Juni 2015]