A
|
nda pasti berpikir bahwa teorema sisa tersebut adalah
materi yang ada dalam matematika ya? Pikiran tersebut kurang tepat. Maksud dari
teorema sisa di atas itu merupakan sebuah akronim lo! Pasti Anda penasaran ya? Berikut penjelasannya supaya tidak penasaran.
Teorema sisa tersebut merupakan sebuah akronim yang berupa konsep dalam
belajar matematika. Supaya lebih memahami, terlebih dahulu mengetahui
pengertian matematika.
Matematika bukan hanya sekedar segala sesuatu yang
berhubungan dengan angka dan bilangan. Untuk mendeskripsikan definisi kata
matematika para matematikawan belum pernah mencapai satu titik puncak
kesepakatan yang sempurna.
Banyaknya
definisi dan beragamnya deskripsi yang berbeda dikemukakan oleh para ahli, mungkin
disebabkan oleh ilmu matematika itu sendiri, matematika
termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas sehingga
masing-masing ahli bebas mengemukakan pendapatnya tentang matematika
berdasarkan sudut pandang, kemampuan, pemahaman, dan pengalamannya
masing-masing. Matematika berasal dari bahasa Yunani yaitu μαθηματικά atau sama denga mathēmatiká
adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Matematika adalah ilmu tentang berfikir dan bernalar
tentang bagaimana cara memperoleh kesimpulan-kesimpulan yang tepat dari
berbagai keadaan.
Jikalau pelajar mendengar kata matematika, umumnya akan
terungkap kesukaran dalam pikiran yang mengganggu proses berpikir dengan baik
dan mudah dalam menghadapi matematika. Namun sebagian pelajar mampu mengendalikan pikirannya agar
terhindar dari kesulitan.
Dalam kegiatan belajar mengajar di tingkat pendidikan
sebagian pelajar mempunyai persepsi yang negatif dalam pelajaran matematika.
Persepsi tersebut biasanya beranggapan bahwa matematika itu sukar untuk
dipahami. Sehingga timbul kecemasan dalam belajar matematika.
Kecemasan adalah sesuatu kondisi
kurang menyenangkan, tidak tenteram yang di alami oleh individu dan dapat
mempengaruhi keadaan fisiknya. Maka wajar bila bagi pelajar yang sedang belajar ada kecemasan terhadap matematika.
Kecemasan matematika adalah perasaan cemas atau
takut yang menimbulkan ketidak-tenteraman
hati dalam hubungan dengan kegiatan-kegiatan matematika, misalnya kegiatan
belajar-mengajar matematika, atau rasa cemas dalam mengikuti tes matematika.
Kecemasan
matematika bisa menjadi fenomena umum dan menjadi
hambatan dalam usaha belajar matematika. Kecemasan matematika bisa diikuti
sikap menghindari matematika,
yang menimbulkan math-phobia, yakni suatu penyakit mental dimana
penderitanya takut pada matematika
sebelum dia mencoba melakukan matematika.
Dapat juga dikatakan bahwa kecemasan matematika adalah "perasaan
tegang dan takut yang
mengganggu kinerja matematika
seorang pelajar"
Kecemasan
matematika berkaitan dengan perasaan dan sikap negatif tentang matematika. Kecemasan ini dapat melanda manusia
segala umur, mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi. Dapat diduga bahwa dalam
pembelajaran matematika, adanya kecemasan matematika dapat mengurangi kepercayaan
diri dan motivasi pelajar.
Sehingga pelajar
cenderung menghindari matematika. Pikiran-pikiran negatif pelajar menghantui diri mereka. Mereka cemas
terhadap timbulnya konsekuensi buruk dalam melakukan atau menyelesaikan masalah
matematika, termasuk ujian/tes
matematika.
Konsep belajar dalam kehidupan dunia Pendidikan sangatlah
banyak, namun terdapat suatu konsep yaitu Konsep Teorema Sisa. Konsep Teorema
Sisa tersebut terinspirasi setelah bersilaturahmi dengan pelajar Sekolah Dasar
yang berada di daerah tempat tinggal saya. Tepatnya di SDN2 Sumberjaya.
Pada waktu itu
pelajar-pelajar tersebut sebagian besar mempunyai persepsi bahwa matematika itu
sukar untuk dipelajari seperti musuh dan tak bisa menjadi sahabat bagi mereka.
Namun sebagian kecil mengatakan bahwa matematika tidak begitu sukar bagi
pelajar yang menekuninya dan selalu mendapatkan peringkat terbaik di kelasnya.
Untuk meminimalisasi persepsi negatif tersebut terdapat
suatu konsep yang dapat mengubah persepsi tersebut menjadi positif salah
satunya adalah dengan Konsep Teorema Sisa. Teorema Sisa tersebut bukan tentang
materi yang terdapat dalam Matematika melainkan merupakan salah satu konsep
dalam proses kegiatan belajar mengajar matematika yang dapat diaplikasikan
dalam belajar.
TE
|
Tekadkan hati untuk belajar Matematika
|
O
|
Optimis bisa
menyelesaikan permasalahan dalam Matematika
|
RE
|
Repeated materi
Matematika setelah pulang dari tingkatan pendidikan
|
MA
|
Matematika
menjadi sahabat
|
SI
|
Sisakan waktu
luang untuk mengerjakan latihan soal sudah dipelajari sebelumya
|
SA
|
Saat pengajar
menerangkan harus diperhatikan dan dipahami
|
Berikut adalah
penjelasan dari konsep Teorema Sisa tersebut:
1.
Tekadkan hati untuk belajar Matematika.
Tekad adalah sebuah keinginan hati, kemauan yang keras, keinginan yang
kuat untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Alasan harus mempunyai tekad
yaitu karena apabila kita tidak mempunyai tekad maka kepribadian seseorang
tidak akan terarah dalam suatu tujuan. Oleh karena itu mempunyai tekad adalah
salah satu modal utama dalam segala hal apapun.
Aplikasi yang dapat dilakukan dari mempunyai tekad
tersebut adalah tidak mudah putus asa apabila belum bisa menguasai matematika
dan harus selalu berusaha keras dengan bertanya di bagian apa tidak mengerti
baik itu bertanya kepada pengajar maupun teman yang sudah mampu menguasi bagian
tersebut dan memulai untuk belajar matematika dengan tekun tanpa memiliki rasa
amarah yang kuat, namun harus coba selalu Keep Smile!, karena dengan tekad yang
kuat pasti mampu meraih keinginan yang kita impikan.
2.
Optimis bisa menyelesaikan permasalahan
dalam Matematika.
Optimis adalah
keyakinan akan sebuah harapan yang lebih baik dan ia melakukan usaha
untuk mewujudkan harapan yang lebih baik itu. Pada
dasarnya, optimis adalah keyakinan diri akan sesuatu harapan bahwa dirinya
mampu terhadap sesuatu harapan itu.
Aplikasi yang dapat dilakukan dari mempunyai sikap
optimis tersebut adalah jangan menyesali kemampuan kita yang tidak bisa
menguasai matematika, merubah pola pikir menjadi lebih baik dari sebelumnya,
meningkatkan kemampuan yang dimiliki sendiri secara bertahap, belajar terus
agar dapat menjadi orang yang sukses.
3.
Repeated materi
Matematika setelah pulang dari tingkatan pendidikan.
Repeated artinya mengulang. Maksud dari
kalimat tersebut adalah mengulang kembali materi yang sudah dipelajari
sebelumnya di kelas.
Aplikasi yang dapat dilakukan dari bagian tersebut
adalah setiap setelalh pulang belajar, harus bia menyempatkan waktu untuk
mengulang lagi pelajaran yang sudah dibahas bersama pengajar dan teman sekelas
agar mudah untuk diingat bagaimana proses dalam penyelesaian dalam pelajaran
matematika tersebut.
4.
Matematika menjadi sahabat.
Kita
dapat menemukan banyak karakter untuk dijadikan sahaabat. Tetapi dalam
menemukan sahabat tidak semudah yang kita bayangkan , tidak cukup dengan
perkenalan yang singkat dan memerlukan waktu yang lama. Begitu juga Matematika,
dalam proses menjadikannya sebagai sahabat perlu waktu yang relatif lama karena
harus memperdalam seluk beluknya mengenai matematika tersebut. Seiring dengan
berjalannya waktu matematika pun akan terasa kehadirannya dalam ruang lingkup
pendidikan. Namun dalam manjadikan matematika sebagai sahabat butuh pengorbanan
dan ikhtiar yang kuat agar dapat bersahabat selamanya.
5.
Sisakan
waktu luang
untuk mengerjakan latihan soal sudah dipelajari sebelumya.
Agar mudah dalam menyelesaikan soal
matematika perlu dibentuk penyesuaian diri dengan membiasakan menyisakan waktu
luang untuk mempelajari dan memecahkan pemecahan masalah dalam matematika. Di
kala waktu senggang gunakan waktu tersebut untuk kegiatan yang dapat memngubah
pribadi dan kemampuan intelektual menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sehingga
beberapa rumus-rumus yang berlaku di matematika dapat diaplikasikan sesuai
dengan pertanyaan yang ditanyakan. Usahakan rumus-rumus tersebut dapat dipahami
dengan baik dan seksama.
6.
Saat pengajar menerangkan harus
diperhatikan dan dipahami.
Biasanya saat pengajar sedang
menerangkan materi di depan kelas, sebagian pelajar ada yang tidak
memperhatikan sehingga mengabaikan materi tersebut. Namun alangkah lebih baik
kita harus mampu memahami materi yang disampaikan oleh pengajar dengan
mempunyai strategi yang cemerlang dalam menyimpan teori tersebut dalam memori
yang lama agar tidak mudah luntur ‘lupa’.
Agar bagian
nomor 1 dan 2 dari konsep teorema sisa tersebut dapat diterapkan maka pengajar
hendaknya mampu membimbing pelajarnya dengan baik dan optimal. Pengajar harus memberikan motivasi yang kuat dan tinggi
kepada pelajar supaya mampu menerapkan konsep tersebut. Motivasi tersebut harus
disampaikan dengan baik, terdapat beberapa langkah pengajar untuk meningkatkan
motivasi kepada pelajar yaitu:
a. Beri
kepercayaan kepada siswa untuk mengendalikan, memilih dan mengkontrol apa yang
terjadi di dalam kelas supaya
mereka termotivasi sekaligus bertanggung jawab.
b. Jelaskan tujuan pembelajaran supaya pelajar tidak pusing dan dapat mencapai tujuan hasil belajarnya.
c. Ciptakan
kondisi yang nyaman di lingkungan sekolah
d. Ubah Gaya dalam mengajar dengan mengajak pelajar belajar di lingkungan luar
sekolah agar pelajar tidak merasa tegang dan cemas dalam belajar.
e. Ciptakan
Persaingan yang positif untuk memberikan semangat
kepada pelajar dalam menyampaikan pengetahuan yang mereka miliki.
f. Pelajar diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan teman sekelasnya.
Agar bagian nomor 3, 4 dan 5 dari konsep
teorema sisa tersebut dapat diterapkan maka pengajar hendaknya mampu menerapkan
beberapa alternatif yang dapat mengatasinya yaitu:
a.
Menganalisis
hasil diagnosis, yakni menelaah bagian-bagian masalah dan hubungan antar bagian
tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai kesulitan belajar yang
dihadapi pelajar.
b. Mengidentifikasi
dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang memerlukan adanya perbaikan.
c. Menyusun
program perbaikan.
Dalam
menyusun program pengajaran perbaikan diperlukan adanya ketetapan sebagai
berikut :
1.
Tujuan
pengajaran remedial.
Contoh dari tujuan pengajaran remedial yaitu
siswa dapat memahami rumus logaritma.
2.
Materi
pengajaran remedial.
Contoh materi pengajaran remedial yaitu
dengan cara lebih khusus dalam materi logaritma.
3.
Metode
pengajaran remedial
Contoh metode pengajaran remedial yaitu
dengan cara pelajar mengisi
dan mempelajari hal-hal yang dialami oleh pelajar tersebut dalam menghadapi kesulitan belajar.
4.
Alokasi
waktu.
Contoh alokasi waktu remedial misalnya waktu untuk remedial
dilaksanakan pada waktu yang senggang dan tepat waktu sesuai dengan situasi dan
kondisi kelas.
5.
Teknik
evaluasi pengajaran remedial
Contoh teknik evaluasi pengajaran remedial
yaitu dengan menggunakan tes isian yang terdiri atas beberapa bentuk difat
dari logaritma.
Agar
bagian nomor 6 dari konsep teorema sisa tersebut dapat diterapkan maka pengajar
hendaknya mampu menerapkan hal berikut yaitu:
a.
Pengajar dapat menyelipkan cerita singkat yang berhubungan dengan
pembelajaran, supaya pelajar tertarik dalam pelajaran yang
disampaikan. Cerita yang
diberikan tentu bukan asal cerita, melainkan cerita yang ada kaitannya dengan
pembelajaran anda.
b.
Berikanlah
pertanyaan yang bersifat open ended
(terbuka). Pertanyaan semacam ini akan dapat melibatkan semua siswa untuk
menjawabnya, karena siswa akan menggunakan pemikiran dan berpendapat tentang
hal ikhwal yang dipertanyakan melalui pertanyaan open ended tersebut.
c.
Pengajar dapat memberikan tugas tersebut supaya pelajar tidak kesulitan dalam
menyelesaikan tugasnya serta pengajar harus memberikan pengarahan kepada
pelajar sesuai dengan pelajarannya.
d.
Lakukan
kontak pandang saat
siswa-siswa mulai mengendur perhatian terhadap pembelajaran. Gunakan kontak
pandang kepada setiap siswa anda. Terutama saat anda berbicara kepada mereka
secara terarah (individual, siswa tertentu) ataupun
saat anda berbicara kepada seluruh kelas. Lalu berkelilinglah ke seluruh
bagian kelas dan sesekali
berbicaralah dari arah pojok bagian belakang kelas.
e.
Gunakan
teknik pemusatan saat
suasana kelas sedang ribut atau saat mereka asyik mengerjakan tugas
tertentu, maka anda dapat menggunakan
teknik pemusatan. Anda dapat bertepuk tangan 3 kali keras-keras, mengetukkan
benda keras ke papan tulis hingga suaranya cukup keras untuk mengejutkan
mereka, atau cara-cara lain yang serupa sehingga mereka menghentikan kegiatan
mereka (keributan atau mengerjakan tugas).
f.
Tuliskan
kata-kata kunci pembelajaran anda di papan tulis untuk memudahkan mereka mengenali dan
memperhatikan apa saja informasi terkait kata-kata kunci itu, maka anda dapat
menuliskannya di papan tulis dalam ukuran yang cukup besar bila dibandingkan
tulisan anda lainnya.
g.
Variasikan
intonasi, volume, mimik, dan gesture anda saat berbicara atau bercerita, gunakanlah keterampilan berkomunikasi anda sebagai guru. Gunakan
intonasi, volume suara, mimik, dan gesture yang sesuai sehingga
h.
Tunjukkan
kesabaran dan ketulusan Anda. Bila
dalam pembelajaran anda mereka terkesan bosan, tidak memperhatikan, maka anda
harus bersabar. Tunjukkan bahwa anda tulus ingin agar mereka mengikuti
pembelajaran dengan baik untuk kepentingan mereka sendiri. Bukan untuk orang
lain. Kesabaran anda yang tulus akan membukakan mata hati mereka, bahwa mereka harus fokus pada pembelajaran yang
anda sajikan, bahkan
sejelek dan semembosankan apapun penyajian pembelajaran anda.
Dari penjelasan
di atas dapat dipetik suatu kesimpulan yang dapat mewakili yaitu Aplikasi
Teorema Sisa dapat diterapkan dalam belajar matematika sesuai dengan rancangan
strategi belajar kita dalam merancangnya sebaik mungkin dan seoptimal mungkin
melalui tahapan proses yang berliku karena ‘Tak Semudah Membalikkan Telapak
Tangan’.
Semoga Konsep
Teorema Sisa tersebut dapat diaplikasikan dalam belajar Matematika dan dapat
bermanfaat bagi semua. Amin :)
DAFTAR
PUSTAKA
Adi Setiawan, A.(2013)Definisi Matematika.[Online].Tersedia:
http://adimathedu.blogspot.com/2013/01/definisi-matematika.html
[05 Juni 2015]
Faiq Muhammad.(2014)Tips Menjaga Agar Siswa Tetap Fokus. [Online]. Tersedia: http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2014/03/15tipsmenjaga-agar-siswa-tetapfokus.html[05 Juni 2015]
Fedi, T. (2013)KecemasanMatematika. [Online].Tersedia: http://tyanfedi.blogspot.com/2013/11/kecemasan-matematika-math-anxiety.html[14 Mei 2015]
Ruslan, F. (2012)Cara Meningkatkan Motivasi
anak. [Online]. Tersedia: http://gagasankehidupan.blogspot.com/2012/12/21carameningkatkan-motivasi-anak.html [05 Juni 2015]
TN. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar. [Online].Tersedia:
http://tentukanpilihanmu.weebly.com/caramengatasikesulitanbelajar.html[05 Juni
2015]